Kamis, 10 Oktober 2013

WAHABI dan ABU NAWAS





-Wahabi                  : "Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu jangan dengar Khutbah Jum'at dengan Bahasa Indonesia"

-Wahabi
                 : "Semua amalan itu tertolak kalau tidak ada contoh dari Rasulullah SAW"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu jangan lakukan Shalat Tarawih sebulan penuh di masjid"

-Wahabi
                 : "Islam itu sudah sempurna, tidak perlu di tambah-tambah lagi"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu, tidak usahbanyak bicara. Karena Islam sudah sempurna, dan tidak perlu lagi di tambah ajaran aneh wahabi"

-Wahabi                  : "Kubah kuburan wali harus di rubuhkan, karena berpotensi syirik disembah".
-Abu Nawas
           : "Kenapa hanya kubah kuburan saja yang di rubuhkan, sekalian saja tebang semua pohon didunia, ratakan gunung-gunung, goa-goa, laut, karena semuanya juga berpotensi syirik untuk disembah"

-Wahabi
                 : "Tassawuf itu ajaran baru, karena Rasulullah SAW tidak pernah menyebut sufi"
-Abu Nawas           : "Kalau begitu tidak usah belajar hadits, karena istilah-istilah muhaddits pun Rasulullah SAW tidak pernah sebut"

-Wahabi
                 : "Jangan percaya ulama, ulama itu tidak ada yang maksum yang  maksum Cuma  Rasulullah SAW"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu tidak usah pakai hadits, karena semua hadits di riwayatkan oleh para ulama"
 
-Wahabi
                  : "Maulid itu bid'ah, tidak boleh di lakukan"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu jika anak kamu lahir tidak usah senyum senang, karena itu bagian dari perayaan kelahiran"

-Wahabi
                 : "Indonesia ini Negara thaghut"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu tidak usah tinggal di Indonesia"

-Wahabi
                 : "Aqidah Asy'ariyyah itu sesat"
-Abu Nawas
          : "Kalau begitu tidak usah pakai kitab Ibnu Hajar Al Asqalani"

-Wahabi
                 : "Imam Syafi’i itu tidak maksum"
-Abu Nawas
          : "Apa lagi kamu … Ha haha …"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar